
Seragam Kantor Bikin Pusing?
Pernah nggak, kamu merasa seragam kantor yang baru datang nggak sesuai ekspektasi? Entah ukurannya berantakan, bahan yang panas, atau warna yang nggak konsisten.
Kalau iya, kemungkinan besar masalahnya bukan di seragamnya… tapi di vendor seragam yang kamu pilih. Banyak HRD atau decision maker yang akhirnya stuck karena vendor langganan mereka nggak improve.
“Vendor seragam yang tepat itu bukan cuma soal harga murah. Tapi yang ngerti kebutuhan kantormu.”
Pertanyaannya sekarang: kapan sih waktu yang tepat buat bilang “cukup” sama vendor lama dan mulai cari yang baru?
1. Kualitas Seragam Turun Drastis
Pernah ngalamin seragam pertama yang kamu pesan bagus banget, tapi pesanan berikutnya malah terasa jauh beda kualitasnya?
✅ Tanda-tandanya:
- Bahan lebih tipis dari pesanan sebelumnya
- Jahitan gak rapi atau cepat lepas
- Warna gampang pudar setelah beberapa kali cuci
Kalau iya, ini tanda vendor kamu nggak konsisten kontrol kualitas. Padahal seragam adalah wajah perusahaan yang dipakai tiap hari!
2. Waktu Produksi Seragam Selalu Molor
Deadline itu sakral buat HRD dan tim procurement. Tapi kalau vendor sering telat kirim? Wah, itu bikin repot banget.
Bayangin ada event penting, tapi seragam baru datang H-1 atau malah setelah event selesai.
Vendor profesional harusnya punya timeline yang jelas dan update progres secara transparan.
Bayangkan ini: Apa jadinya kalau setiap order seragam bikin kamu was-was soal jadwalnya?
3. Layanan Purna Jual Nggak Ada
Vendor yang baik nggak cuma selesai setelah kirim barang. Mereka harus siap:
- Perbaiki ukuran yang salah
- Ganti item cacat produksi
- Support repeat order kecil (misal nambah 2–3 pcs untuk karyawan baru)
Kalau vendor sekarang nggak responsif setelah pembayaran, itu tanda kamu nggak dapat pelayanan yang layak.
4. Harga Tidak Transparan
Pernah dapet harga awal yang kelihatannya murah banget… tapi pas invoice keluar, banyak biaya tambahan?
Contoh biaya dadakan:
- Ongkir ternyata nggak include
- Desain logo dihitung lagi
- Biaya packing tambahan
Vendor yang terpercaya harus jelas dari awal soal harga dan nggak ada “jebakan” di belakang.
5. Design & Branding Seperti Seragam Tidak Terurus
Seragam kantor bukan sekadar baju kerja, tapi juga bagian dari branding perusahaan. Kalau vendor kamu cuma terima order tanpa kasih saran bahan, warna, atau model? Itu tandanya mereka nggak ngerti nilai branding.
Vendor yang paham harusnya bisa bantu:
- Pilih warna sesuai identitas perusahaan
- Saranin bahan yang sesuai posisi kerja (indoor/outdoor)
- Bikin seragam yang bukan cuma rapi, tapi on brand
6. Minim Komunikasi
Coba cek, berapa lama vendor balas chat atau email kamu? Kalau butuh follow-up berkali-kali buat sekadar minta update, itu buang waktu.
Vendor yang bagus punya sistem komunikasi jelas: cepat, informatif, dan proaktif. Karena buat HRD, waktu adalah aset penting.
7. Banyak Komplain dari Karyawan
Akhirnya, yang pakai seragam adalah karyawan. Kalau mereka mulai banyak ngeluh:
- “Seragamnya panas banget, kayak sauna!”
- “Celananya nggak nyaman dipakai seharian.”
- “Warnanya cepat pudar.”
Ini sinyal paling kuat bahwa vendor lama udah nggak relevan sama kebutuhan perusahaan sekarang.
Ingat: Seragam yang nyaman bikin karyawan lebih percaya diri dan produktif.
Kesimpulan: Ganti Vendor Itu Wajar, Kok!
Kalau 3 dari 7 tanda di atas kamu rasain, itu udah cukup jadi alasan buat evaluasi vendor lama. Nggak perlu ragu, karena ganti vendor bukan berarti ribet. Justru ini langkah penting buat meningkatkan kualitas kerja tim dan citra perusahaan.
Tips Sebelum Pindah Vendor:
- Cek portofolio vendor baru
- Minta sample bahan & jahitan
- Diskusikan timeline produksi
- Pastikan layanan after-sales jelas
Dengan vendor yang tepat, seragam nggak lagi jadi beban, tapi alat branding yang bekerja tiap hari.
Kamu ingin custom seragam yang sesuai dengan citra perusahaan untuk tim? Klik Logo WA berikut untuk konsultasi sampel, bahan & desain di REGON!
