
“Seragam yang baik bukan cuma soal bentuk, tapi juga tentang bagaimana ia merepresentasikan nilai perusahaan.” – Regon
🧩 Bab 1: Seragam Kantor Itu Lebih dari Sekadar Baju Kerja
Pernah nggak kamu pakai seragam kantor terus merasa “ini bukan gue banget”? Atau sebaliknya, rasa bangga dan percaya diri saat memakai seragam kerja yang desainnya cocok dan bahannya nyaman?
Yes, seragam kantor bukan cuma baju kerja. Seragam adalah identitas visual perusahaan, alat branding berjalan, dan hal yang nggak kalah penting—pengaruh langsung ke kenyamanan dan produktivitas karyawan.
Tapi dibalik semua itu, muncul pertanyaan besar: lebih baik seragam kantor dibuat standar atau custom sesuai kebutuhan tim?
🥽 Bab 2: Standarisasi Seragam—Praktis dan Konsisten
Apa itu standarisasi seragam?
Simpelnya: semua karyawan memakai seragam yang sama, tanpa variasi desain, warna, atau bahan. Biasanya ini diterapkan di sektor seperti perhotelan, rumah sakit, retail, sampai instansi pemerintahan.
Kelebihannya?
✅ Efisien dari segi biaya. Produksi massal lebih murah per item.
✅ Memudahkan pengawasan. Terutama di lapangan atau area produksi.
✅ Branding lebih konsisten. Gambarannya jelas: warna, logo, potongan sama semua.
Tapi tunggu dulu…
Standarisasi juga punya tantangan. Misalnya:
❌ Kurang fleksibel untuk divisi dengan kebutuhan kerja berbeda.
❌ Desainnya bisa terasa terlalu umum dan nggak mencerminkan karakter tim.
❌ Sulit menyesuaikan ukuran atau bentuk tubuh semua karyawan.
✂️ Bab 3: Kustomisasi Seragam—Personalisasi untuk Tim yang Unik
Sekarang kita bahas opsi lainnya: customization alias seragam yang didesain sesuai kebutuhan masing-masing perusahaan—bahkan bisa beda antar divisi.
Apa yang bisa dicustom?
- Desain dan warna per divisi
- Potongan (fit slim, loose, atau gender-neutral)
- Detail branding (logo bordir vs print)
- Bahan disesuaikan dengan aktivitas harian (indoor vs outdoor, banyak gerak vs statis)
Kelebihan kustomisasi:
✅ Lebih relevan dan nyaman untuk pemakaian harian.
✅ Meningkatkan kebanggaan tim karena merasa diperhatikan.
✅ Fleksibel mengikuti kultur perusahaan. Perusahaan startup tentu beda dengan korporasi manufaktur.
Namun…
❌ Bisa lebih mahal dari produksi standar.
❌ Perlu waktu dan riset lebih untuk menentukan desain yang cocok.
❌ Kalau terlalu banyak variasi, bisa bikin branding jadi kurang konsisten.
📊 Bab 4: Jadi, Mana yang Ideal?
Jawabannya… tergantung.
Yep, ini bukan jawaban diplomatis—tapi realistis.
Coba cek dulu:
- Apakah perusahaan kamu punya lebih dari 1 jenis pekerjaan (misal: tim lapangan, tim kantor, tim operasional)?
- Apakah karyawan pernah mengeluh soal seragam yang kurang nyaman atau tidak representatif?
- Apakah kamu ingin menjadikan seragam sebagai bagian dari employer branding?
Kalau jawabannya iya, bisa jadi kustomisasi adalah jalan tengah terbaik. Nggak harus beda total tiap orang, tapi ada penyesuaian secukupnya agar tetap terasa profesional dan inklusif.
🧠 Bab 5: Studi Kasus Singkat—Perusahaan X
Perusahaan X bergerak di bidang logistik. Awalnya, mereka memakai seragam standar untuk semua tim—dari CS, marketing, sampai kurir lapangan. Tapi muncul masalah:
- Kurir cepat merasa gerah karena bahan terlalu tebal.
- Tim marketing merasa nggak pede pakai seragam yang terlalu formal untuk meeting dengan klien startup.
Akhirnya, mereka kerja bareng Regon untuk desain ulang seragam:
- Tim lapangan pakai bahan dryfit yang breathable.
- Tim marketing dikasih polo semi-formal dengan logo bordir halus.
- Semua tetap pakai warna dan tone brand yang konsisten.
Hasilnya?
Karyawan lebih nyaman, dan feedback dari klien pun positif: terlihat profesional tapi tetap kekinian.
❓ Bab 6: Kalau Kamu HR atau Decision Maker, Yuk Refleksi Dulu…
- Apakah seragam di perusahaan saat ini mencerminkan nilai dan kultur internal?
- Apakah semua tim merasa nyaman dan percaya diri mengenakannya?
- Apakah kamu siap menginvestasikan waktu untuk desain seragam yang lebih tepat guna?
Kalau kamu masih bingung, tenang. Nggak semua orang harus langsung ubah total sistem seragamnya. Tapi setidaknya, kamu bisa mulai dengan evaluasi—dan yes, Regon siap bantu brainstorming bareng tim kamu.
🚀 Bab 7: Langkah Cerdas Biar Seragam Jadi Investasi, Bukan Beban
- Mulai dari feedback internal. Buka obrolan dengan tim soal seragam yang sekarang.
- Identifikasi kebutuhan tiap divisi. Beda kerja = beda kebutuhan bahan & desain.
- Diskusi bareng vendor. Jangan cuma kirim desain, tapi ngobrol soal branding & kenyamanan.
- Pilot test. Coba dulu ke sebagian tim, kumpulkan insight.
- Baru scale up. Kalau sudah oke, baru produksi massal.
Biar seragam kerja kamu nggak cuma rapi, tapi juga representatif!
Kamu ingin custom seragam yang sesuai dengan citra perusahaan untuk tim? Klik Logo WA berikut untuk konsultasi sampel, bahan & desain di REGON!